Pages

Senin, 16 Desember 2013

Air soda


Gelembung karbondioksida dalam minuman ringan.
Air soda atau air berkarbonasi (inggris: carbonated water, club soda, soda water, atau sparkling water) adalah air yang dikarbonasikan dan dibuat bersifat efervesen dengan penambahan gas karbon dioksida di bawah tekanan. Air soda mendapatkan namanya dari garam natrium yang dikandungnya mengatakan senyawa 'bergaram,' menambah kualitas yang berbeda bagi sejumlah minuman beralkohol dan tanpa alkohol.
Air soda juga merupakan bahan baku bagi long drink dan koktail. Air soda juga bisa langsung diminum.
Pada tahun 1767, Joseph Priestley dari Inggris menemukan metode memasukkan karbon dioksida ke dalam air ketika menggantung semangkuk air di atas sebuah tong bir di sebuah pabrik bir di leeds, Inggris. Udara yang menyelimuti bir terfermentasi yang disebutnya sebagai fixed air diketahui dapat membunuh tikus yang digantung di sana. Priestley kemudian mengetahui bahwa air yang telah terkarbonasi memiliki rasa yang enak. Air itu dihidangkannya kepada teman-temannya sebagai minuman yang menyegarkan. Pada tahun 1772, Priestley menerbitkan sebuah makalah berjudul "Impregnating Water with Fixed Air" yang berisi penjelasan metode meneteskan "oil of vitriol" (asam sulfat) ke atas kapur untuk menghasilkan gas karbon dioksida, dan mencampurkan gas tersebut ke dalam semangkuk air.


Ilmuwan Ungkap Bahaya Minuman Soda Bagi Otak

 

CANBERRA - Riset yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa tingkat protein dalam otak bisa berubah apabila mengonsumsi terlalu banyak gula pada minuman bersoda atau soft drink. Minuman Ini juga berbahaya apabila dikonsumsi berlebih oleh manusia.

Dilansir Telegraph, Jumat (15/11/2013), meminum minuman manis selama periode panjang tertentu bisa mengarah pada hiperaktivitas  dan mengubah ratusan protein dalam otak. Minuman soda berdasarkan penelitian juga bisa meningkatkan risiko sakit jantung, diabetes, peningkatan berat badan, kanker prostat, kelemahan otot, dan penyakit lainnya.

Studi terbaru memfokuskan pada efek otak ketimbang keseluruhan tubuh. Riset yang dilakukan oleh peneliti dari Australia ini melibatkan tikus yang dicekoki air gula.

Penelitian menunjukkan, hewan pengerat ini menjadi hiperaktif setelah minum air tersebut. Kemudian, jaringan yang diambil dari salah satu bagian otak tikus ini mengalami perubahan pada 300 protein yang berbeda.

Jane Franklin, seorang peneliti di Macquarie University di Sydney mengatakan, peringatan kepada masyarakat ditingkatkan dalam konsumsi minuman gula. Ia mengimbau, minuman jenis ini disarankan dikonsumsi untuk kesenangan (seperlunya saja sekali-sekali).

"Jika Anda haus, minumlah air. Soft drink harus dinikmati tidak berlebihan," ungkapnya. Ia menambahkan, minum terlalu banyak minuman ringan dapat mempengaruhi kimia otak serta pinggang pada manusia.

Penelitian oleh ilmuwan Swedia tahun lalu menemukan bahwa minum hanya satu gelas soda sehari bisa meningkatkan kesempatan seseorang mengembangkan kanker prostat sekira 40 persen. (ahl)

sumber :  https://id.wikipedia.org

0 komentar:

Posting Komentar